Minggu, 09 September 2012

Proses Memahami Peserta Didik



 Sebagai seorang guru, hal yang paling sulit untuk dilakukan sampai saat ini adalah bagaimana cara memahami peserta didik (siswa). Untuk memahami peserta didik seorang guru harus benar-benar mengetahui siapa peserta didik itu, karakteristik, perkembangan, latar belakang, dan kebutuhan peserta didik. Hal yang paling penting adalah seorang guru juga harus mengerti tujuan dari mengenal peserta didiknya tersebut. Memahami peserta didik berarti seorang guru harus dapat memperlakukan peserta didiknya sesuai dengan potensi dan karakter yang dimiliki. Potensi dan karakter yang berbeda membuat setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Peserta didik bukanlah sekedar robot yang bisa diprogram oleh guru atau orang tua. Dalam perspektif psikologis, peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan dan pengarahan menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.[1]
Setiap peserta didik di sekolah dasar maupun menengah memiliki perbedaan antara satu dan lainnya. Perbedaan tersebut menyangkut kapasitas intelektual, latar belakang kehidupan dalam rumah tanggga, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan minat, dan lain-lain. Perbedaan ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan belajar setiap peserta didik, baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik itu sendiri.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai beberapa hal yang perlu dikenal dan dipahami dari setiap peserta didik:
a.    Latar belakang masyarakat
Kultur masyarakat dimana peserta didik tinggal, besar pengaruhnya terhadap sikap peserta didik. Latar belakang kultural ini menyebabkan para peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama, sosial, dan cara bertingkah lakunya. Pengalaman anak-anak di luar sekolah yang hidup dalam masyarakat kota sangat berbeda dengan pengalaman-pengalaman peserta didik yang tinggal di pedesaan. Pada dasarnya setiap masyarakat memberi pengaruh yang berlainan terhadap peserta didik, sehingga tiap peserta didik memiliki pribadinya sendiri-sendiri
b.    Latar belakang keluarga
Situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap emosi, penyesuaian sosial, minat, sikap, disiplin, dan perbuatan peserta didik di sekolah. Apabila di rumah peserta didik sering mengalami tekanan, merasa tidak aman, dan frustasi maka ia juga akan mengalami perasaan asing di sekolah. Apa yang menarik minatnya di rumah akan kelihatan pula apa yang menjadi minatnya di sekolah.
c.     Tingkat intelegensi
Tingkat intelegensi juga dapat digunakan untuk memperkirakan keberhasilan seorang peserta didik. Hasil tes intelegensi ataupun kemampuan intelegensi setiap peserta didik tentunya tidak sama. Guru perlu mengetahui tingkat intelegensi setiap peserta didiknya agar dapat memilih dan menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik yang dapat menjamin kemudahan belajar bagi setiap peserta didik.
d.    Hasil belajar
Guru perlu mengenal hasil belajar peserta didik yang telah diperoleh sebelumnya, misalnya dari sekolah lain/sebelum memasuki sekolahnnya sekarang/hasil belajar dari tingkatan kelas sebelumnya. Hal-hal yang perlu diketahui antara lain penguasaan pelajaran, keterampilan belajar, cara belajar, dan sebagainya. Pengenalan dalam hal-hal tersebut penting artinya bagi guru agar dapat membantu/mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik dan dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar selanjutnya.
e.     Sifat-sifat kepribadian
Guru perlu mengeal sifat-sifat kepribadian peserta didik agar guru mudah mengadakan pendekatan pribadi dengan mereka. Dengan demikian, hubungan pribadi menjadi lebih dekat dan akan mendorong pengajaran menjadi lebih efektif.
Selain perlu memahami hal-hal dia atas, ada juga beberapa cara yang bisa digunakan oleh seorang gueu dalam proses memahami peserta didik yaitu: dengan pendekatan dan pendampingan terhadap peserta didik, pendekatan dengan wali kelas, dan pendekatan dengan orang tua (home visit). Sedangkan alat yang bisa digunakan dalam proses memahami peserta didik berupa angket dan tes psikologi (tes IQ).

Lalu bagaiman dengan kita yang berprofesi sebagai seorang pendidik!
Apakah kita sudah benar-benar memahami peserta didik kita dengan baik?
Apa saja cara yang sudah dilakukan untuk memahami setiap peserta didik kita?
Jawabannya hanya diri kitalah  yang mengetahuinya.
Marilah kita berusaha bersama-sama memahami setiap peserta didik kita dengan baik. Karena proses memahami peserta didik merupakan langkah awal yang perlu dilakukan seorang pendidik (guru) yang ingin memajukan peserta didiknya dalam dunia pendidikan.
Semoga tulisan kecil ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Terima kasih.
Wassalam  . . . .



[1]  Desminta. Psikologi Perkembangn Peserta Didik. (Bandung: PT Remja Rosdakarya, 2009). Hal 39

Tidak ada komentar:

Posting Komentar