Sebagai seorang guru, hal yang
paling sulit untuk dilakukan sampai saat ini adalah bagaimana cara memahami
peserta didik (siswa). Untuk memahami peserta didik seorang guru harus
benar-benar mengetahui siapa peserta didik itu, karakteristik, perkembangan, latar
belakang, dan kebutuhan peserta didik. Hal yang paling penting adalah seorang
guru juga harus mengerti tujuan dari mengenal peserta didiknya tersebut.
Memahami peserta didik berarti seorang guru harus dapat memperlakukan peserta
didiknya sesuai dengan potensi dan karakter yang dimiliki. Potensi dan karakter
yang berbeda membuat setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda
pula.
Peserta didik bukanlah sekedar robot
yang bisa diprogram oleh guru atau orang tua. Dalam perspektif psikologis,
peserta didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan, baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing. Sebagai
individu yang tengah tumbuh dan berkembang, peserta didik memerlukan bimbingan
dan pengarahan menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.[1]
Setiap peserta didik di sekolah
dasar maupun menengah memiliki perbedaan antara satu dan lainnya. Perbedaan
tersebut menyangkut kapasitas intelektual, latar belakang kehidupan dalam rumah
tanggga, motivasi, persepsi, sikap, kemampuan minat, dan lain-lain. Perbedaan
ini cenderung akan mengakibatkan adanya perbedaan belajar setiap peserta didik,
baik dalam kecepatan belajarnya maupun keberhasilan yang dicapai oleh peserta
didik itu sendiri.
Berikut ini akan dipaparkan mengenai
beberapa hal yang perlu dikenal dan dipahami dari setiap peserta didik:
a. Latar
belakang masyarakat
Kultur masyarakat dimana peserta didik tinggal, besar
pengaruhnya terhadap sikap peserta didik. Latar belakang kultural ini
menyebabkan para peserta didik memiliki sikap yang berbeda-beda tentang agama,
sosial, dan cara bertingkah lakunya. Pengalaman anak-anak di luar sekolah yang
hidup dalam masyarakat kota sangat berbeda dengan pengalaman-pengalaman peserta
didik yang tinggal di pedesaan. Pada dasarnya setiap masyarakat memberi
pengaruh yang berlainan terhadap peserta didik, sehingga tiap peserta didik
memiliki pribadinya sendiri-sendiri
b. Latar belakang keluarga
Situasi di dalam keluarga besar pengaruhnya terhadap
emosi, penyesuaian sosial, minat, sikap, disiplin, dan perbuatan peserta didik
di sekolah. Apabila di rumah peserta didik sering mengalami tekanan, merasa
tidak aman, dan frustasi maka ia juga akan mengalami perasaan asing di sekolah.
Apa yang menarik minatnya di rumah akan kelihatan pula apa yang menjadi
minatnya di sekolah.
c. Tingkat intelegensi
Tingkat intelegensi juga dapat digunakan untuk
memperkirakan keberhasilan seorang peserta didik. Hasil tes intelegensi ataupun
kemampuan intelegensi setiap peserta didik tentunya tidak sama. Guru perlu
mengetahui tingkat intelegensi setiap peserta didiknya agar dapat memilih dan
menentukan pola-pola pengajaran yang lebih baik yang dapat menjamin kemudahan
belajar bagi setiap peserta didik.
d. Hasil belajar
Guru perlu mengenal hasil belajar peserta didik yang
telah diperoleh sebelumnya, misalnya dari sekolah lain/sebelum memasuki
sekolahnnya sekarang/hasil belajar dari tingkatan kelas sebelumnya. Hal-hal
yang perlu diketahui antara lain penguasaan pelajaran, keterampilan belajar,
cara belajar, dan sebagainya. Pengenalan dalam hal-hal tersebut penting artinya
bagi guru agar dapat membantu/mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik dan
dapat memperkirakan hasil dan kemajuan belajar selanjutnya.
e.
Sifat-sifat
kepribadian
Guru perlu mengeal sifat-sifat kepribadian peserta
didik agar guru mudah mengadakan pendekatan pribadi dengan mereka. Dengan
demikian, hubungan pribadi menjadi lebih dekat dan akan mendorong pengajaran
menjadi lebih efektif.
Selain perlu memahami hal-hal dia
atas, ada juga beberapa cara yang bisa digunakan oleh seorang gueu dalam proses
memahami peserta didik yaitu: dengan pendekatan dan pendampingan terhadap
peserta didik, pendekatan dengan wali kelas, dan pendekatan dengan orang tua (home
visit). Sedangkan alat yang bisa digunakan dalam proses memahami peserta
didik berupa angket dan tes psikologi (tes IQ).
Lalu bagaiman dengan kita yang berprofesi sebagai
seorang pendidik!
Apakah kita sudah benar-benar memahami peserta didik
kita dengan baik?
Apa saja cara yang sudah dilakukan untuk memahami
setiap peserta didik kita?
Jawabannya hanya diri kitalah yang
mengetahuinya.
Marilah kita berusaha bersama-sama
memahami setiap peserta didik kita dengan baik. Karena proses memahami peserta
didik merupakan langkah awal yang perlu dilakukan seorang pendidik (guru) yang
ingin memajukan peserta didiknya dalam dunia pendidikan.
Semoga tulisan kecil ini dapat memberikan manfaat bagi
siapa saja yang membacanya.
Terima kasih.
Wassalam . . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar