Seorang Guru mestinya bangga menjadi
guru/pengajar. Guru dipilih oleh Allah swt. dan dipilih masyarakat untuk
menyampaikan kebenaran melalui ilmu pengetahuan yang ia berikan. Suatu tugas
yang tidak gampang dari-Nya. Guru dipercaya oleh orang tua untuk mendidik anak
– anaknya. Guru dipercaya untuk mampu mengajar dan membuat anak didiknya dari
yang tidak tahu menjadi tahu, mampu membangkitkan potensi yang terpendam dari
anak didiknya.
Membaca sekilas tulisan diatas, terbayang
betapa panjang dan melelahkan menjadi seorang guru. Sebelum penulis
melanjutkan, ada baiknya kita mengetahui tentang definisi “Mengajar” dari
berbagai sumber.
“Mengajar adalah penyerahan kebudayaan
berupa pengalaman – pengalaman kecakapan kepada anak didik atau usaha mewariskan
nilai – nilai kebudayaan kepada generasi muda/penerus.” ( De Quelnyu )
“Mengajar adalah menanamkan
pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.” ( Gazali )
“Mengajar merupakan suatu usaha
mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan
pengajaran yang menimbulkan proses belajar.” ( Usman )
“Mengajar adalah usaha guru untuk
mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi anak
didik.” ( Hamalik )
Berdasarkan beberapa definisi diatas,
maka dapat dikatakan bahwa peran guru adalah sebagai organisator sekaligus
fasilitator anak didik dalam proses pemberian nilai – nilai atau pengetahuan
khususnya yang berkaitan dengan kehidupan dan lingkungan sekitarnya. Selain itu
definisi diatas juga mengandung pengertian bahwa proses mengajar sekaligus
proses mengajar pada anak didiknya, artinya mengajar juga merupakan proses
pengangkatan potensi – potensi yang terdapat pada anak didik yang tujuannya
untuk menemukan dan mengarahkan anak didik menjadi dirinya sendiri sesuai
potensi atau pengembangan potensi yang ada pada anak didik tersebut. Atau,
seperti yang dikatakan oleh Paulo Freire
bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Betapa mulianya tugas
seorang guru, Subhanallah…
Mengajar adalah Ibadah. Mengajar sama
saja dengan memberikan ilmu pengetahuan guru kepada orang lain, ilmu
pengetahuan tersebut akan terpakai terus dan berguna sepanjang hayat orang yang
menerimanya. Bayangkan, dari anak didiknya tidak tahu sama sekali menjadi tahu
dan bahkan mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut sehingga
bermanfaat dalam kehidupannya kelak dan lingkungan sekitarnya. Betapa hebat dan
mulianya peran seorang guru. Kegiatan member sangat dimuliakan oleh Allah swt.
“tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.” Selain itu juga terdapat
dalam hadist:
“Jika anak Adam meninggal, maka
amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang
bermanfaat dan anak sholeh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)
“Sesungguhnya amal dan kebaikan yang
terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat,
anak yang dididik menjadi orang shaleh, mewaqafkan Al qur’an, membangun masjid,
membangun tempat penginapan bagi para musafir,membuat irigasi dan bersedekah.”
(HR Ibn majah)
Mengajar juga dilakukan oleh Allah
swt. kepada Nabi Adam, manusia pertama yang ada di bumi ini. Allah swt.
berfirman :
“Dan Dia (Allah swt.) mengajarkan
kepada Adam nama – nama (benda) semuanya,” (QS. Al-Baqarah:2 :31)
Allah swt. mengajarkan kepada Nabi Adam tentang kehidupan di bumi ini sampai
sekarang kepada semua mahluk di dunia ini. Sudah sewajarnyalah kita berbangga
dan berjiwa besar jika berprofesi sebagai guru / pengajar. Kita melakukan yang
Allah swt. juga lakukan kepada mahluknya.
Dari tulisan diatas, penulis mencoba
untuk merefleksikan dengan lingkungan sekitar. Tentu kita semua tahu, menjadi
guru tidaklah mudah. Mulai dari lokasi mengajar yang jauh, tidak jarang kita
menemui seorang guru yang mengajar dilokasi yang jauh dan sangat susah untuk
ditempuh, misalkan di daerah yang terpencil bahkan sampai keluar kota atau
keluar pulau. Waktu dan tenaga yang tercurah, bahkan waktunya lebih banyak
digunakan untuk anak didiknya daripada sanak familinya. Kondisi anak didik yang
berbeda – beda tingkat pemahaman akan belajarnya sehingga dibutuhkan kesabaran
yang extra. Dan tidak jarang profesi
guru sering dilupakan oleh Masyarakat bahkan Negaranya sehingga kesejahterahan
mereka terabaikan.
Namun, dengan tulisan ini penulis
berharap para guru mampu mendedikasikan keterampilannya,kemampuannya dan
waktunya dengan maksimal dibawah naungan dari Allah swt. amin.
“Profesi Guru adalah sebuah karunia
yang langsung Allah swt. hadiahkan.” (fadli)
“Fadli
Primagrahana, S.E”
(Buku
Sumber “Gaya Mengajar yang menyenangkan siswa, Suparman S)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar