Selasa, 11 September 2012

Aku Adalah Guru



Seorang Guru mestinya bangga menjadi guru/pengajar. Guru dipilih oleh Allah swt. dan dipilih masyarakat untuk menyampaikan kebenaran melalui ilmu pengetahuan yang ia berikan. Suatu tugas yang tidak gampang dari-Nya. Guru dipercaya oleh orang tua untuk mendidik anak – anaknya. Guru dipercaya untuk mampu mengajar dan membuat anak didiknya dari yang tidak tahu menjadi tahu, mampu membangkitkan potensi yang terpendam dari anak didiknya.
Membaca sekilas tulisan diatas, terbayang betapa panjang dan melelahkan menjadi seorang guru. Sebelum penulis melanjutkan, ada baiknya kita mengetahui tentang definisi “Mengajar” dari berbagai sumber.
“Mengajar adalah penyerahan kebudayaan berupa pengalaman – pengalaman kecakapan kepada anak didik atau usaha mewariskan nilai – nilai kebudayaan kepada generasi muda/penerus.” ( De Quelnyu )
“Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.” ( Gazali )
“Mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan proses belajar.” ( Usman )
“Mengajar adalah usaha guru untuk mengorganisasi lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi anak didik.” ( Hamalik )
Berdasarkan beberapa definisi diatas, maka dapat dikatakan bahwa peran guru adalah sebagai organisator sekaligus fasilitator anak didik dalam proses pemberian nilai – nilai atau pengetahuan khususnya yang berkaitan dengan kehidupan dan lingkungan sekitarnya. Selain itu definisi diatas juga mengandung pengertian bahwa proses mengajar sekaligus proses mengajar pada anak didiknya, artinya mengajar juga merupakan proses pengangkatan potensi – potensi yang terdapat pada anak didik yang tujuannya untuk menemukan dan mengarahkan anak didik menjadi dirinya sendiri sesuai potensi atau pengembangan potensi yang ada pada anak didik tersebut. Atau, seperti yang dikatakan oleh Paulo Freire bahwa tujuan pendidikan adalah memanusiakan manusia. Betapa mulianya tugas seorang guru, Subhanallah…
Mengajar adalah Ibadah. Mengajar sama saja dengan memberikan ilmu pengetahuan guru kepada orang lain, ilmu pengetahuan tersebut akan terpakai terus dan berguna sepanjang hayat orang yang menerimanya. Bayangkan, dari anak didiknya tidak tahu sama sekali menjadi tahu dan bahkan mampu untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut sehingga bermanfaat dalam kehidupannya kelak dan lingkungan sekitarnya. Betapa hebat dan mulianya peran seorang guru. Kegiatan member sangat dimuliakan oleh Allah swt. “tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah.” Selain itu juga terdapat dalam hadist:
“Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)
“Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik menjadi orang shaleh, mewaqafkan Al qur’an, membangun masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir,membuat irigasi dan bersedekah.” (HR Ibn majah)
Mengajar juga dilakukan oleh Allah swt. kepada Nabi Adam, manusia pertama yang ada di bumi ini. Allah swt. berfirman :
“Dan Dia (Allah swt.) mengajarkan kepada Adam nama – nama (benda) semuanya,” (QS. Al-Baqarah:2 :31)
Allah swt. mengajarkan kepada Nabi Adam tentang kehidupan di bumi ini sampai sekarang kepada semua mahluk di dunia ini. Sudah sewajarnyalah kita berbangga dan berjiwa besar jika berprofesi sebagai guru / pengajar. Kita melakukan yang Allah swt. juga lakukan kepada mahluknya.
Dari tulisan diatas, penulis mencoba untuk merefleksikan dengan lingkungan sekitar. Tentu kita semua tahu, menjadi guru tidaklah mudah. Mulai dari lokasi mengajar yang jauh, tidak jarang kita menemui seorang guru yang mengajar dilokasi yang jauh dan sangat susah untuk ditempuh, misalkan di daerah yang terpencil bahkan sampai keluar kota atau keluar pulau. Waktu dan tenaga yang tercurah, bahkan waktunya lebih banyak digunakan untuk anak didiknya daripada sanak familinya. Kondisi anak didik yang berbeda – beda tingkat pemahaman akan belajarnya sehingga dibutuhkan kesabaran yang extra. Dan tidak jarang profesi guru sering dilupakan oleh Masyarakat bahkan Negaranya sehingga kesejahterahan mereka terabaikan.
Namun, dengan tulisan ini penulis berharap para guru mampu mendedikasikan keterampilannya,kemampuannya dan waktunya dengan maksimal dibawah naungan dari Allah swt. amin.
“Profesi Guru adalah sebuah karunia yang langsung Allah swt. hadiahkan.” (fadli)



“Fadli Primagrahana, S.E”
(Buku Sumber “Gaya Mengajar yang menyenangkan siswa, Suparman S)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar