Bismillahi ar-rohmaani ar-rohiimi
Al-hamdulillah wa ash-sholaatu wa as-salaamu ‘alaa rosuulillah.
Segala puji bagi Allah satu-satunya rob yang berhak disembah yang
telah memberikan kita banyak kenikmatan.
Memberikan pendidikan pada seorang anak adalah salah satu kewajiban
orang tua. Setiap orang tua mempunyai banyak harapan terhadap anaknya sejak
anak itu baru dilahirkan ke dunia, salah satu harapan yang tak pernah lepas
saat hari ke tujuh kelahiran anak adalah harapan agar anak tersebut menjadi
anak yang soleh dan solehah. Apakah harapan itu akan tinggal sebuah harapan
atau akan diwujudkan dengan usaha yang sempurna? Mari kita mengingat kembali kejadian kejadian yang telah
berlalu yang terjadi pada diri kita selaku orang tua.
Sejak anak lahir ke dunia kita selalu memberi mereka motivasi
sebagaimana saat anak mulai belajar berjalan, kita selalu memberi mereka
motivasi saat mereka terjatuh ketika belajar berjalan dan memberi mereka rewed
saat mereka berhasil melangkah walau hanya satu atau dua meter.
Ketika anak menginjak usia 4-5 tahun ketika mereka harus masuk
playgroup atau TK, setiap pagi kita membangunkan mereka agar mereka persiapan
untuk berangkat ke sekolah, hal itu terjadi selama bertahun-tahun sehingga anak
sangat paham yang harus dia lakukan saat pagi menjelang, secara otomatis telah
terprogram di otak anak bahwa kalau jam segini saya harus mandi kemudia
persiapan, sarapan dan berangkat ke sekolahan. Ternyata apa yang kita biasakan
pada anak sejak anak itu kecil membuat banyak perubahan pada kebiasaan mereka
di waktu pagi datang.
Dari kejadian di atas dapat kita ambil sebuah kesimpulan bahwa
kebiasaan membuat perbuatan menjadi mudah, namun sangat disayangkan, pembiasaan
ini hanya dilakukan untuk urusan dunia, bagaimana kalau kita gunakan pembiasaan
ini untuk kepentingan akherat?
Jika setiap adzan berkumandang kita siapkan anak kita untuk
berangkat ke masjid, dan hal ini kita lakukan dalam kurun waktu yang cukup
lama. Maka ketika adzan berkumandang, insyaallah mereka akan secara otomatis
melakukan persiapan untuk berangkat ke masjid.
Selanjutnya apakah kita mau untuk itu atau kita akan membiarkan
mereka sebagaimana orang tua kita memperlakukan kita???
Semua berada di tangan
anda selaku orang tua, Rosulullah bersabda :
مَا مِنْ مَوْلُوْدً إلّا يُوْلدُ على
الفِطْرَةِ ، فأبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَينَصرَانه ويُمَجسَانه
“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi,
Nasrani, atau Majusi.
Apakah anda ingin menjadikan anak-anak anda
sebagai penolong anda di dunia atau anda ingin menjadikan mereka penolong di
akherat atau bahkan anda ingin menjadikan mereka penolong di dunia dan akherat.
Rosulullah bersabda :
إذا مات ابن آدم انقطع عمله إلا من ثلاث : صدقة جارية أو علم ينتفع به
او ولد صالح يدعو له
“Jika seseorang meninggal
dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah
jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau anak yang sholeh yang selalu mendoakannya”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar