Selasa, 04 September 2012

Kuraih Mimpiku di SDIT Al Madinah


14 Tahun silam sesosok anak kecil duduk di bangku Kelas IV sebuah Sekolah Dasar di daerah pedesaan. Ketika sedang berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia yang  membahas tentang cita-cita mereka, Guru mereka menanyakan kepada sang anak kecil tersebut tentang cita-citanya
Guru     : Nak, kelak setelah dewasa, kamu ingin menjadi apa?      
Anak     : (dengan raut muka polos) Saya ingin menjadi seorang guru Pak, Saya ingin menjadi seperti bapak.
Guru     : Kenapa kamu ingin menjadi guru? Menjadi seorang guru bukan pekerjaan yang mudah Nak, kita harus merelakan seluruh waktu kita untuk memberikan yang terbaik kepada anak didik kita
Anak     : (sejenak merenung) saya tetap ingin menjadi seorang guru pak
Guru     : Alhamdulillah, sungguh cita-cita yang amat mulia Nak, mudah-mudahan Alloh SWT memdengarkan dan mengabulkan cita-cita mulia Ananda. Amiin.
Setalah melewati perjalanan yang cukup panjang, dengan berbagai hambatan dan rintangan akhirnya anak tersebut bisa melanjutkan sekolahnya di bangku perkuliahan . Dengan berbekal kekuatan dan do’a serta keyakinannya ketika di bangku Sekolah Dasar, anak tersebut mengambil jurusan pendidikan di bangku kuliah. Setelah 4 tahun duduk di bangku kuliah, sang anak tersebut pun menamatkan pendidikannya.
Setelah berkelana kesana kemari akhirnya sang anak mendapat sebuah titik terang, berbekal info dari seorang teman, anak tersebut mendaftarkan diri di sebuah lembaga pendidikan.. Setelah melewati berbagai ujian masuk, sang anak itu pun akhirnya di terima di sekolah tersebut sebagai seorang tenaga pendidik.
Menjadi pendidik bukan lah hal yang mudah. Disana setiap calon pendidik harus terlebih dahulu mendapat pelatihan bagaimana cara mengajar, bagaimana cara mengelola kelas, bahkan harus tau bagaimana membuat peserta didik menjadi asyik dan merasa nyaman dengan pendidik. Dan satu hal yang paling penting adalah bagaimana cara menanamkan tauhid kepada anak didik, sehingga anak-anak hasil output akan mempunyai karakter.
5 bulan sudah anak itu mendapat training dari pihak lembaga tentang bagaimana mengelola kelas, bagaimana cara mengajar yangbaik. Kini saat nya tiba anak tersebut terjun langsung untuk mentransfer apa yang sudah di dapatkannya. Berbekal dari apa yang dia peroleh dari bangku sekolah dasar sampai dengan bangku kuliah, observasi terhadap cara mengajar yang baik, dan sharing dari teman pendidik akhirnya anak tersebut pun mulai menjalani apa yang sudah 15 tahun ia cita-citakan.
Pengalaman yang sungguh tidak akan pernah ia lupakan, bagaimana dia harus menata mental menghadapi anak-anak serta mempersiapkan bahan ajarnya. Bahkan sampai-sampai pada kali pertama  ia akan mengajar dia mempersiapkan materi sampai larut malam. Tidak hanya itu, bayangan bagaimana ia akan mengajar juga sampai terbawa dalam mimpinya. Sungguh suatu hal yang sangat besar yang haruis ia taklukan (mengelola kelas), untuk mengejar cita-cita yang telah ia idam-idamkan sejak duduk dibangku kelas 4 SD.
Hari pertama mengajarpun ia lalui dengan detakan jantung yang tidak beraturan, perasaan grogi hingga terbata-bata ketika mengajar pun ia alami. Namun dengan semangat yang tinggi serta doa dan dorongan dari teman-teman pendidik yang lain, akhirnya mengajar pertama ia lalui dengan lancar. Hari demi hari pun terlalui, hingga sekarang sudah tenang ketika akan mengajar.
Masih terngiang jelas di telinganya, apayang sempat gurunya pesankan ketika kelas IV SD “jadi seorang pendidik itu tidak mudah Nak, kita harus rela mengorbankan waktu kita demi kecerdasan anak didik kita”. Memang benar apa yang dipesankan guru SDnya dulu, jadi pendidik harus rela mengorbankan waktu demi anak didiknya. Yang tidak kalah penting lagi ketika kita menjadi seorang pendidik adalah bagaimana kita menjadi suri tauladan bagi anak didik kita. Seperti halnya apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bagaimana Beliau menjadi suri tauladan bagi seluruh umatnya. Seperti itulah yang hendaknya dilakukan oleh seorang pendidik.
Beberapa hal yang sedang anak itu lakukan untuk menjadi seorang pendidik yang kompeten antara lain:
1.       Menjadikan sosok pendidik sebagai sumber belajar. Hal ini berkaitan dengan bagaimana anak itu belajar untuk menguasai materi. Karena pendidik yang baik adalah manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga ia dapat berperan sebagai sumber belajar bagi anak didiknya.
2.       Menjadikan sosok pendidik sebagai fasilitator. Hal ini berkaitan dengan bagaimana seorang pendidik berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan anak didik dalam kegiatan proses belajar pembelajaran.
3.       Menjadikan sosok pendidik sebagai pengelola. Melalui pengelolaan kelas yang baik pendidik dapat menjaga kelas agar tetap kondusif dalam proses belajar.
4.       Menjadikan sosok pendidik sebagai seorang demonstrator.  Ini berkaitan dengan bagaimana pendidik menunjnukan sikap-sikap yang terpuji serta pendidik menunjukan bagaimana caranya agar setiap materi pelajaran bisa lebih dipahami dan dihayati oleh anak didiknya.
5.       Menjadikan sosok pendidik sebagai seorang pembimbing.  Seorang pendidik ibarat halnya seoarang petani dengan tanamannya.
6.       Menjadikan sosok pendidik sebagai seorang motivator. Dalam proses pembelajaran akan berhasil manakala anak didik mempunyai motivasi dalam belajar, oleh karena itu pendidik dituntut untuk selalu membangkitkan motivasi belajar anak didiknya.
7.       Menjadikan sosok pendidik sebagai evaluator. Disini pendidik berperan untuk mengumpulkan data tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan.
Sampai saat ini anak ini masih terus berusaha untuk menjadi sosok pendidik yang ideal. Berusaha untuk mewujudkan cita-cita kecilnya menjadi guru yang professional. Banyak cara dilakukan anak tersebut untuk menambah wawasannya dalam mengajar, antara lain dengan berbagi cerita dengan sesama pendidik. Semoga apa yang diimpikan anak kecil ini dapat terwujud, dan usaha serta do’anya dikabulkan oleh Alloh SWT. Amiin.
Penulis : Zainal Arifin (Email : zhaenal_arifin@rocketmail.com)


*Anak kecil dalam tulisan diatas adalah penulis 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar