Upaya implementasi pendidikan karakter di sekolah,
tentu tidak lepas dari peran guru. Berdasarkan kajian teoritis maupun empiris
diyakini bahwa keberhasilan pendidikan karakter salah satunya diwarnai
oleh faktor guru itu sendiri. Dalam paradigma Jawa, pendidik diidentikkan
dengan guru, yang mempunyai makna "digugu dan ditiru" artinya mereka
yang selalu dicontoh dan dipanuti. Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
adalah seorang yang pekerjaannya mengajar.
“Seorang guru adalah seorang yang
telah menyerahkan dirinya dalam organisasi sekolah, dia tidak bisa melakukan
tindakan dan berperilaku sesuai keinginan sendiri, tetapi harus dapat
menyesuaikan diri dengan peran dan tugasnya sesuai peran dan tuntutan tugas
serta aturan organisasi yang menjadi kewajiban bagi seorang guru, oleh karena
itu kita, guru “harus tahu aturan”, “bersedia diatur” dan “bisa mengatur”.
Tahu aturan bermakna memahami bagaimana mekanisme kerja organisasi, dengan
pemahaman itu maka seorang guru harus mau dan bisa diatur sesuai dengan
mekanisme yang berlaku, serta harus bisa mengatur dalam arti mengelola secara
optimal apa yang menjadi peran dan tugasnya dalam organisasi sekolah”
Kesadaran dan kerelaan menerima kenyataan bahwa interaksi
dengan siswa sebagai suatu keseluruhan akan menumbuhkan perhatian (concern),
rasa peduli (caring), rasa berbagi (sharing), dan kebaikan yang tulus
(kindness).
Guru tetap merupakan unsur dasar pendidikan
yang sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan, terlebih bagi penciptaan
SDM berkualitas. Dalam bahasa arabnya, “al-Thariqah ahammu min al-maddah, wa
lakin al-mudarris ahammu min al-thariqah” (Metode pembelajaran lebih penting
daripada materi belajar, tetapi eksisntensi guru dalam proses pembelajaran jauh
lebih penting daripada metode pembelajaran).
Nur Kholiq (2011) dalam tulisannya berjudul
“Guru berkarakter bagi dunia pendidikan” menjelaskan bahwa guru yang
berkarakter adalah guru yang mempunyai prinsip hidup dan perenungannya dan
kebebasan dalam berkreasi. Guru bekarakter akan berusaha menciptkan iklim
belajar yang efektif dan menyenangkan, dengan kreativitas metode pembelajaran,
untuk mengurangi kejenuhan dan menyesuaikan dengan konteks pembelajaran
sehingga tumbuh kegairahan dan motivasi instrinsik dan ekstrinsik.
Uraian di atas menyimpulkan bahwa Indonesia
akan berjaya dan dapat bersaing di dunia internasional jika ditopang dengan SDM
unggul dan berkualitas. Mewujudkan hal itu, tidak bisa dilepaskan dari
pendidikan bermutu. Nah, untuk meralisasikan pendidikan bermutu, sudah barang
tentu kehadiran guru profesional yang berkarakter tidak dapat dinafikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar