Selasa, 02 Oktober 2012

Arti Dari Sebuah Basmalah



Arti penting sebuah pemahaman tentang basmalah merupakan satu dari sekian rahasia yang harus diketahui dari seorang muslim. Dalam prakteknya ucapan basmalah menyertai setiap dimensi kehidupan seorang muslim dalam kesehariannya, basmalah juga adalah ucapan sakti dan sekaligus power ruhiyah yang mampu mengantarkan seorang muslim untuk senantiasa mengingat Tuhannya, yang pada gilirannya membawa setiap  denyut jantugnnya pada berbuat kebaikan guna membangun rumah dalam sorganya.

Apa dan bagaimana makna dari rangkaian kata special ini hingga memenuhi setiap awal surat-surat kitab suci Al Qur’an? Begitu pentingkah hingga setiap muslim sangat dianjurkan mengucapkannya pada semua awal perbuatan yang dia lakukan? Tidak ada satu haripun dalam kehidupan seorang muslim yang terlepas dari ucapan basmalah, apa rahasia dibalik kata ini? Dan masih banyak lagi setumpuk pertanyaan tentang kalimat special ini yang masih terpapar dalam benak seorang pemikir, semua itu menunggu jawaban yang mungkin hingga akhir jaman tidak akan pernah pudar, bukan karena habisnya pertanyaan telah terjawab, tapi karena rahasia yang tidak henti-hentinya mengalir seiring keilmuan manusia yang terus berkembang.

Luangkan waktu sejenak yang kita memiliki untuk berinteraksi dengan kalimat “bismillâhirrahmânirrahîm”. Di sini kita akan mempelajari poin - perpoin.
Ø  Poin pertama: bi yang artinya “dengan” dalam bismillah berbahasa arab mempunyai dua fungsi, sebagai pengiring (lil mushôhabah) atau alat bantu minta pertolongan (lil isti’ânah). Oleh karena itu urgensi ba’ sangatlah penting kaitannya dengan ideologi dasar Islam, dalam “bismillah” maknanya mengisyaratkan mengatakan bahwa “denganku segala sesuatu ada atau tidak ada”, dan hal itu tidak akan pernah terwujut kecuali oleh yang memiliki kemampuan maha sempurna, serta terlepas sama sekali dari cacat. Setelah kata “bi” haruslah mempunyai karakter ketuhanan, demikianlah sebagaimana dikatakan oleh ahli tafsir.

Ø  Poin ke dua: dalam susunan bahasa arab, basmalah ada kaitannya dengan kata kerja yang disembunyikan terletak di akhir (fi’il mahdzuf muta’akhar) kata basmalah tersebut. Sebagai contoh ketika tersaji hidangan makanan, kemudian kita hendak makan mengatakan “bismillah” (dengan nama Allah), maka ucapan tersebut sama halnya dengan kita mengatakan “bismillah saya akan makan”, atau ketika kita hendak mambaca mengatakan “bismillah” maka sama halnya kita mangatakan “bimillah saya mau membaca”.

Kata kerja yang dibuang atau yang tidak disebutkan tersebut berada pada setelah basmalah, mempunyai arti penting menunjukkan satu-satunya tidak ada yang lain (lil hashr). Misalkan “dengan nama Allah, saya mau membaca” berarti menunjukkan “saya kitakakan membaca kecuali hanya dengan nama Allah”. Rahasia penting bahwa unsur peletakan basmalah didahulukan sangat erat kaitannya dengan prinsip “la ilaha illa Allah”. Yang pada gilirannya basmalah menjadikan Allah sebagai sebab utama dalam semua tindakan.

Ø  Poin ke tiga: Allah, adalah nama dzat yang mengharuskan ada (wajibul wujud), satu-satunya yang mempunyai hak memiliki segenap pujian, nama termulia yang pernah ada. Tidak boleh menamakan diri dengannya selain Dia, penguasa langit dan bumi, Tuhan yang disembah oleh alam semesta (Al An’am: 3). Tatkala seorang muslim menyebut nama Allah dalam basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan nama teragung dalam semesta, satu dari sekian tanda bukti dari penghambaannya pada Allah. ‘Alâ bidzikrillah tathmainul qulûb.
Ø
Ø  Poin ke empat: secara terminologi, Ar Rahmân artinya Dialah Allah yang memiliki rahmah begitu luas. Kata dalam bentuk fi’lân tambahan huruf alif dan nun dalam bahasa arab memberi arti melimpah luas. Sedangkan Ar Rahîm (tambahan huruf ya’ sebelum huruf akhir) menunjukkan kata kerja fi’il, dikarenakan bentuk fa’îl semakna dengan fâ’il yang menunjukkan kata kerja fi’il. Dua kata ar rahmân dan ar rahîm keduanya diambil dari kata yang sama yaitu rahmah yang artinya ihsan atau iradah ihsan.

Lantas apa yang membedakan dari ar rahmân dan ar rahîm? Apa fungsi penggabungan dari dua kata tersebut? Kata ar rahmân menunjukkan rahmat Allah mencakup semua yang ada di alam semesta, baik kafir ataupun muslim di dunia, sedangkan ar rahîm hanyalah khusus untuk muslimin semata baik di dunia dan akhirat. Penggabungan dari ar rahmân dan ar rahîm memberi arti bahwa hanya kepada Allah kita meminta nikmat sekecil apapun dan sebagaimana juga kepada Allah kita meminta nikmat sebesar apapun yang kita inginkan.

Ada sebuah riwayat yang hendaknya perlu diperhatikan oleh segenap muslim dimanapun berada, “Setiap perkara penting yang tidak didahului dengan bismillâhhirrahmânnirrahîm maka perbuatan tersebut terpotong.” (HR. Abu Daud)
Hadis di atas menunjukkan betapa pentingnya makna basmalah terucap sebelum melaksanakan rutinitas positiv, tanpa dengan basmalah bisa mengurangi kesempurnaan. Hadist di atas menunjukkan semua perkara, “semua perkara” umum mencakup semua hal.

Sedangkan makna “penting” adalah pengkhususan dari yang umum, yaitu  segala sesuatu yang mendapat perhatian lebih oleh syariat, oleh karena itu ulama’ fiqih menyebutkan persyaratan yang diperbolehkannya menyebut basmalah. Pertama: bukan perbuatan yang hina, seperti tidak diperkenankan benyebut basmalah saat buang air besar. Kedua: bukan perkara yang diharamkan atau yang dimakruhkan, seperti berbuat zina. Ketiga: tidak dalam dzikir yang telah ditetapkan syari’ah, seperti penyebut lâ ilâha illallâh tidak di mulai dengan menggunakan basmalah. Keempat: perbuatan yang syariat menetapkan dimulainya tanpa menyebutkan basmalah, seperti melaksanakan solat tanpa menyebut basmalah, akan tetapi dimulai dengan takbir.
(Us Intan Shelvy)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar