Arti penting
sebuah pemahaman tentang basmalah merupakan satu dari sekian rahasia yang harus
diketahui dari seorang muslim. Dalam prakteknya ucapan basmalah menyertai
setiap dimensi kehidupan seorang muslim dalam kesehariannya, basmalah juga
adalah ucapan sakti dan sekaligus power ruhiyah yang mampu mengantarkan seorang
muslim untuk senantiasa mengingat Tuhannya, yang pada gilirannya membawa
setiap denyut jantugnnya pada berbuat
kebaikan guna membangun rumah dalam sorganya.
Apa dan
bagaimana makna dari rangkaian kata special ini hingga memenuhi setiap awal
surat-surat kitab suci Al Qur’an? Begitu pentingkah hingga setiap muslim sangat
dianjurkan mengucapkannya pada semua awal perbuatan yang dia lakukan? Tidak ada
satu haripun dalam kehidupan seorang muslim yang terlepas dari ucapan basmalah,
apa rahasia dibalik kata ini? Dan masih banyak lagi setumpuk pertanyaan tentang
kalimat special ini yang masih terpapar dalam benak seorang pemikir, semua itu
menunggu jawaban yang mungkin hingga akhir jaman tidak akan pernah pudar, bukan
karena habisnya pertanyaan telah terjawab, tapi karena rahasia yang tidak
henti-hentinya mengalir seiring keilmuan manusia yang terus berkembang.
Luangkan waktu
sejenak yang kita memiliki untuk berinteraksi dengan kalimat
“bismillâhirrahmânirrahîm”. Di sini kita akan mempelajari poin - perpoin.
Ø Poin
pertama: bi yang artinya “dengan” dalam bismillah berbahasa arab mempunyai dua
fungsi, sebagai pengiring (lil mushôhabah) atau alat bantu minta pertolongan
(lil isti’ânah). Oleh karena itu urgensi ba’ sangatlah penting kaitannya dengan
ideologi dasar Islam, dalam “bismillah” maknanya mengisyaratkan mengatakan
bahwa “denganku segala sesuatu ada atau tidak ada”, dan hal itu tidak akan
pernah terwujut kecuali oleh yang memiliki kemampuan maha sempurna, serta
terlepas sama sekali dari cacat. Setelah kata “bi” haruslah mempunyai karakter
ketuhanan, demikianlah sebagaimana dikatakan oleh ahli tafsir.
Ø Poin
ke dua: dalam susunan bahasa arab, basmalah ada kaitannya dengan kata kerja
yang disembunyikan terletak di akhir (fi’il mahdzuf muta’akhar) kata basmalah
tersebut. Sebagai contoh ketika tersaji hidangan makanan, kemudian kita hendak
makan mengatakan “bismillah” (dengan nama Allah), maka ucapan tersebut sama
halnya dengan kita mengatakan “bismillah saya akan makan”, atau ketika kita
hendak mambaca mengatakan “bismillah” maka sama halnya kita mangatakan
“bimillah saya mau membaca”.
Kata kerja yang dibuang
atau yang tidak disebutkan tersebut berada pada setelah basmalah, mempunyai
arti penting menunjukkan satu-satunya tidak ada yang lain (lil hashr). Misalkan
“dengan nama Allah, saya mau membaca” berarti menunjukkan “saya kitakakan
membaca kecuali hanya dengan nama Allah”. Rahasia penting bahwa unsur peletakan
basmalah didahulukan sangat erat kaitannya dengan prinsip “la ilaha illa
Allah”. Yang pada gilirannya basmalah menjadikan Allah sebagai sebab utama
dalam semua tindakan.
Ø Poin
ke tiga: Allah, adalah nama dzat yang mengharuskan ada (wajibul wujud),
satu-satunya yang mempunyai hak memiliki segenap pujian, nama termulia yang
pernah ada. Tidak boleh menamakan diri dengannya selain Dia, penguasa langit
dan bumi, Tuhan yang disembah oleh alam semesta (Al An’am: 3). Tatkala seorang
muslim menyebut nama Allah dalam basmalah, berarti dia telah mendeklarasikan
nama teragung dalam semesta, satu dari sekian tanda bukti dari penghambaannya
pada Allah. ‘Alâ bidzikrillah tathmainul qulûb.
Ø
Ø Poin
ke empat: secara terminologi, Ar Rahmân artinya Dialah Allah yang memiliki
rahmah begitu luas. Kata dalam bentuk fi’lân tambahan huruf alif dan nun dalam
bahasa arab memberi arti melimpah luas. Sedangkan Ar Rahîm (tambahan huruf ya’
sebelum huruf akhir) menunjukkan kata kerja fi’il, dikarenakan bentuk fa’îl
semakna dengan fâ’il yang menunjukkan kata kerja fi’il. Dua kata ar rahmân dan
ar rahîm keduanya diambil dari kata yang sama yaitu rahmah yang artinya ihsan
atau iradah ihsan.
Lantas apa yang
membedakan dari ar rahmân dan ar rahîm? Apa fungsi penggabungan dari dua kata
tersebut? Kata ar rahmân menunjukkan rahmat Allah mencakup semua yang ada di
alam semesta, baik kafir ataupun muslim di dunia, sedangkan ar rahîm hanyalah
khusus untuk muslimin semata baik di dunia dan akhirat. Penggabungan dari ar
rahmân dan ar rahîm memberi arti bahwa hanya kepada Allah kita meminta nikmat
sekecil apapun dan sebagaimana juga kepada Allah kita meminta nikmat sebesar
apapun yang kita inginkan.
Ada sebuah
riwayat yang hendaknya perlu diperhatikan oleh segenap muslim dimanapun berada,
“Setiap perkara penting yang tidak
didahului dengan bismillâhhirrahmânnirrahîm maka perbuatan tersebut terpotong.”
(HR. Abu Daud)
Hadis di atas menunjukkan
betapa pentingnya makna basmalah terucap sebelum melaksanakan rutinitas
positiv, tanpa dengan basmalah bisa mengurangi kesempurnaan. Hadist di atas
menunjukkan semua perkara, “semua perkara” umum mencakup semua hal.
Sedangkan makna
“penting” adalah pengkhususan dari yang umum, yaitu segala sesuatu yang mendapat perhatian lebih
oleh syariat, oleh karena itu ulama’ fiqih menyebutkan persyaratan yang
diperbolehkannya menyebut basmalah. Pertama: bukan perbuatan yang hina, seperti
tidak diperkenankan benyebut basmalah saat buang air besar. Kedua: bukan
perkara yang diharamkan atau yang dimakruhkan, seperti berbuat zina. Ketiga:
tidak dalam dzikir yang telah ditetapkan syari’ah, seperti penyebut lâ ilâha
illallâh tidak di mulai dengan menggunakan basmalah. Keempat: perbuatan yang
syariat menetapkan dimulainya tanpa menyebutkan basmalah, seperti melaksanakan
solat tanpa menyebut basmalah, akan tetapi dimulai dengan takbir.
(Us Intan Shelvy)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar