Minggu, 07 Oktober 2012

Integrasi Pola Didik




Dewasa ini kehidupan manusia sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, terlebih dengan kehadiran teknologi informasi yang tiap waktu mengalami inovasi. Sudah barang tentu jika ingin maju maka mengikuti dan menguasai, minimal mengenal teknologi informasi sangatlah perlu. Kehidupan dahulu sangatlah berbeda dengan jaman sekarang. Jika dahulu menggunakan peralatan konvensional yang memerlukan proses, seperti halnya seseorang yang ingin makan maka harus menanak nasi terlebih menggunakan kompor berminyak dan tentunya harus rela menunggu nasi matang cukup lama karena tenaga dari kompor minyak kecil. Kemudian lain halnya dengan keadaan sekarang yang sudah menggunakan kompor tenaga listrik atau LPG, tentunya lebih cepat prosesnya. Dan begitulah prilaku orang sekarang, kurang suka menanti proses bahkan memilih cara instan untuk meraih suatu kebutuhan hidup.
Pemenuhan kehidupan seseorang tidak hanya dilakukan dari unsur jasadnya, tetapi unsur rohani juga harus terpenuhi. Dan disini pendidikan merupakan cara yang ditempuh individu untuk mendapatkan asupan materi untuk jiwanya. Seseorang akan mendapatkan pendidikan tidak hanya dari komunitas formal seperti sekolah, akan tetapi di dalam keluarga atau bahkan di lingkungan masyarakat juga mengandung unsur pendidikan. Dalam hal ini pendidikan di dalam keluarga merupakan proses yang terpenting mengingat sebagian waktu besar individu dihabiskan bersama keluarga.
Pendidikan akan dapat menuai hasil baik manakala melalui proses yang baik pula. Ketika di sekolah selalu diajarkan nilai-nilai kebaikan dengan kontinu oleh pendidiknya akan tetapi ketika sesampainya di rumah menemukan pola ajar kurang baik dari komunitas keluarganya, maka tidak salah jika dikatakan pendidikan tersebut belum maksimal. Ditambah lagi pola pergaulan di masyarakat, apabila masyarakat tersebut bertabiat positif secara umum, maka akan menularkan dampak baik sekaligus sebagai penguat pola didik di sekolah. Namun jika sebaliknya maka yang ada hanyalah ketidak seimbangan pendidikan anatra sekolah, keluarga, dan masyarakat. Sekuat apapun penanaman karakter dan pola didik yang baik di sekolah namun tidak ada dukung dari pihak keluarga dan masyarakat, maka hasilnyapun cenderung gagal. Oleh karenanya sangat diperlukan integrasi pola didik antara di sekolah, keluarga dan tentunya di masyarakat pula. 
Sayangnya kebanyakan orang tua sangat menginginkan putra-putrinya berprestasi dalam akademik dan bersosialisasi namun dengan mengesampingkan prinsip integrasi pola didik anaknya. Para orangtua memelihara paradigma instan dalam mencerdaskan buah hatinya. Mereka menganggap setelah memasukkan anaknya ke sekolah faforit maka seketika itu dianggapnya telah mampu mendidik dengan tepat. Padahal tanpa dukungan didikan dari keluarga di rumah, pendidikan yang telah didapat di sekolah akan terputus bahkan mengambang. Akhirnya anak akan mengadopsi pendidikan yang lebih kuat direkam dalam memorinya entah itu didikan di sekolah, rumah, atau masyarakat yang selanjutnya akan menjadi karakter. Semoga yang terekam dalam benak anak-anak kita suatu hal yang positif.                                                            
oki_m.putra1988@yahoo.co.id              

                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar