Hendaknya
engkau mengamalkan ilmu dalam gerak dan diammu. Rasulullah Saw memuji orang
yang memperoleh ilmu, mengamalkan, dan mengajarkannya. Beliau mencela orang
yang sebaliknya dari itu. Diriwayatkan dari Rasulullah Saw bahwa Beliau
bersabda: “Perumpamaan dari apa yang karenanya Allah mengutusku berupa petunjuk
ilmu adalah seperti hujan yang jatuh ke tanah. Di antaranya, ada tanah yang
dapat menerima air hujan. Maka tumbuhlah rerumputan yang banyak di atasnya.
Adapula tanah yang keras dan dapat menahan air. Maka Allah pun memberikan
manfaat kepada manusia. Dari tempat itu, mereka mengambil air minum, mengairi
tanahnya, dan bercocok tanam. Dan sebagian air hujan itu menimpa tanah yang
curam yang tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rerumputan.
Seperti itulah orang yang memahami agama Allah. Allah memberinya manfaat dari
apa yang karenanya aku diutus. Maka ia mengetahui, beramal dan mengajar. Dan
perumpamaan orang yang tidak melakukan hal itu adalah seperti tanah yang curam
dan tidak mampu menahan air serta tidak dapat menumbuhkan rerumputan”.
Sekilas
sabda Rasulullah Saw tersebut adalah memberikan pengertian tentang pentingnya
ilmu, kemudian mengamalkan, dan mengajarkannya. Mendidik anak dengan keteraturan
hidup, tentulah arah dari judul tulisan saya adalah memberikan contoh dan
teladan langsung bagi anak didik dengan keteraturan hidup. Keteraturan hidup
yang dimaksud bermakna sangat luas,
diantaranya adalah disiplin dan bertanggungjawab dalam keseharian. Salah satu
metode mengajar adalah memberikan contoh secara langsung yaitu guru sebagai
objek yang ditiru atau diteladani murid, bukan dari sekedar teori atau mata
pelajaran di Sekolah.
Seorang
pengajar tentulah orang yang terpilih, karena mempunyai ilmu yang akan
diajarkannya. Seorang pengajar tentulah orang yang mengetahui dengan benar
apa-apa yang akan diajarkannya. Seorang pengajar tentulah orang yang mempunyai
ilmu, mengamalkannya dalam kesehariannya, dan mengajarkannya ketika ia di
Sekolah ataupun di masyarakat umum.
Disiplin.
Sebuah karakter keteraturan hidup yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan mengajar. Seorang pengajar atau guru baik di Sekolah Dasar (SD)
sampai ke Perguruan Tinggi, kedisiplinan merupakan faktor utama keberhasilan
mengajar. Tepat waktu dalam mengajar didalam kelas atau dengan memberikan
contoh disiplin diluar kelas, dalam perilaku kesehariannya, terutama dalam
ibadahnya. Secara tidak langsung siswa akan mencontoh dan meniru apa yang
pengajar lakukan dalam kelas atau dalam kesehariannya, baik yang dapat dilihat
secara langsung oleh anak didiknya ataupun tidak dilihat secara langsung. Hal
tersebut akan memberikan dampak positif yang besar terhadap keberhasilan
mengajar.
Tanggung
Jawab. Merupakan
kesiapan lahir maupun batin untuk menerima kewajiban atau tugas. Jadi, dalam
hal ini tanggung jawab dimaksudkan dengan suatu keharusan untuk melakukan
sesuatu dengan sepenuh hati dan ikhlas. Seorang pengajar dituntut untuk
mengajar dengan penuh tanggung jawab. Seorang pengajar yang berkompeten akan melakukan apa-apa yang
diajarkannya kepada anak didiknya dalam kehidupan sehari-harinya dengan penuh
tanggung jawab. Hal ini untuk memberikan contoh teladan kepada anak didiknya
dalam proses belajar dan mengajar baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
Kesimpulan
dari tulisan ini adalah pentingnya keteraturan hidup seorang pengajar dalam
meraih keberhasilan mengajar. Memberikan motivasi secara langsung terhadap
anak didik merupakan cara mengajar yang sangat efektif. Anak didik memiliki
kecerdasan Interpersonal, kecerdasan untuk memahami orang lain. Kecerdasan
ini bisa pengajar manfaatkan dalam bentuk peniruan dari apa-apa yang pengajar
lakukan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan memberikan contoh teladan
langsung kepada anak didiknya dengan berdisiplin dan tanggung jawab dalam
keseharian seorang pengajar. Seorang pengajar memiliki ilmu, mengamalkan dalam
kesehariannya dan mengajarkannya dengan memberikan teladan dari keteraturan
hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar