Minggu, 04 November 2012

Karena Anak Penerus Visi Perjuangan



“Aku akan terus menggoda anak keturunan Adam hingga mereka mengikutiku”. Itulah pernyataan  iblis saat dikutuk oleh Alloh karena tidak mau bersujud kepada Nabi Adam AS. Sungguh.... betapa berat tugas orang tua, guru (pendidik) dalam menyiapkan anak-anak didiknya  menjadi generasi yang siap berjuang untuk kemaslahatan bagi dunia  ini.
Berbagai permasalahan yang terjadi pada anak-anak kita sering kali kita tidak mampu untuk memecahkannya. Orang tua yang tidak punya bekal, guru yang tidak bisa mengajar, dan tontonan yang tidak bisa menjadi teladan menjadi penyebab dibalik kegagalan dalam memberi bekal kepada anak untuk menyiapkan mereka menjadi generasi yang siap untuk berjuang untuk Agama Islam.
Anak  adalah generasi penerus cita-cita perjuangan Islam, bagian terpenting dari proses investasi manusia untuk mendapatkan kebaikan dunia dan akherat. Hal tersebut sebagaimana sabda nabi yang menyatakan bahwa : apabila telah mati keturunan dari nabi adam maka telah terputus semua amal-amalnya kecuali tiga hal, yaitu sodakoh jariyah, ilmu yang manfaat dan anak yang sholeh/sholehah. Oleh sebab itu,  seluruh orangtua, para pendidik harus menyiapkan anak-anaknya agar siap untuk menjadi penerus perjuangan. Kita siapkan mereka sebagai generasi yang cinta perjuangan, cinta beribadah, cinta menolong dan cinta berjamaah. Insya Alloh kalau kita siapkan anak-anak kita sejak dini, akan menjadi lebih mudah untuk menjadikan mereka anak-anak yang kuat, tangguh dan siap dengan berbagai  tantangan zaman. Rasululloh S.A.W. bersabda :
 
الموءمن القوي خيرواحب الى الله من الموءمن الضعيف – الحديث
Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan dicintai oleh Allah SWT dari pada seorang mukmin yang lemah”
Agar anak-anaknya menjadi seorang mukmin yang kuat, tangguh,  oarangtua dan ustadz/ustadzah diharapkan memberikan pendidikan yang meliputi empat hal, yaitu :





1.    Pendidikan Tauhid (Tarbiyatul ‘Aqidah ) تربية العقيده
Rasululloh S.A.W. diutus ke dunia untuk memperbaiki akhlak manusia, hal yang pertama kali dilakukan adalah dengan meluruskan akidah, karena dari akidah ini akan muncul semangat perjuangan yang bertujuan untuk menguatkan agama Alloh. Semangat untuk berjuang di jalan Alloh akan timbul kekuatan dari dalam, karena, Alloh telah menjanjikan bahwa siapa yang menolong agama Alloh pasti dia juga akan ditolong.  Lurusnya akidah juga akan menjadikan anak-anak kita semakin semangat untuk beribadah, belajar, bekerja, dan sebagainya.

2.    Pendidikan Ibadah (Tarbiyatul ‘Ibadah )  تربية العباده
Ibadah adalah cara melakukan agar menjadi orang yang bertaqwa kepada Alloh. Sebelum memasuki masa usia baligh, kita harus sudah menyelesaikan amanah untuk mengajari beribadah dengan benar. Jangan sampai ketika anak sudah memasuki usia tersebut baru menyiapkan untuk beribadah... na’udzubillah..... Memberikan pendidikan ibadah harus disiapkan sejak dini mungkin, bahkan ketika usia masih bayi kita harus mengenalkan Alloh. Rasululloh bahkan membolehkan anak  dipukul jika usia 10 tahun belum sholat. Itu berarti pentingnya pembiasaan beribadah sejak kecil.

3.    Pendidikan Ahlaq   (Tarbiyatul Ahlaq ) تربية الاحلاق
Pendidikan akhlak yang terbaik adalah teladan dari orang tua dan ustadz/ustadzah. Perilaku orang tua yang dilihat anak, akan diikuti oleh anak-anaknya baik yang positif maupun yang negatif. Oleh sebab itu orang tua dan ustadz/h harus bisa menjadi model yang baik untuk anak-anaknya. Oarng tua harus terus mengingatkan dikala ada perilaku yang kurang baik dilakukan oleh anak-anaknya, dan sebaliknya juga harus mengapresiasi jika anak melakukan kebaikan, hal itu akan menjadikan semangat dari dalam untuk berperilaku yang positif terus menerus.

4.    Pendidikan kecakapan hidup (Tarbiyatul Hayah ) تربية الحياة
Rasululloh di samping sebagai nabi, beliau juga seorang panglima perang yang sukses, pedagang yang berhasil, pemimpin negara yang adil. Sahabat Abu Bakar As-shidiq di samping sebagai kholifah, beliau juga seorang pengusaha yang sukses. Umar bin khatab disamping sebagai pemimpin yang bijaksana beliau juga seorang yang ahli strategi, dan banyak contoh lain sahabat yang sukses disamping sebagai hamba Alloh, dia juga sukses dengan urusan dunia. Karena anak-anak kita hidup pada zaman yang berbeda dengan kita, maka kita harus lebih menyiapkan mereka dengan bekal yang cukup, sehingga mereka siap untuk meneruskan perjuangan kita.


Semua itu, hanya kita sebagai orang tua dan ustadz/h yang menentukannya. Akan menjadi seperti apa anak keturunan kita, kitalah yang memutuskannya. Dalam arti seperti apa yang ditanamkan pada si anak, jiwa seperti apa yang melandasi si anak atau doktrin-doktrin seperti apa yang kita berikan pada otak si anak. Itu semua yang akan sangat menentukan bagaimana jadinya. Karena mereka penerus perjuangan kita..... mari kita siapkan mereka sebagai generasi yang siap untuk melakukan perjuangan. Alloh Akbar.........



Tidak ada komentar:

Posting Komentar